Fitofarmaka Serta Macam Macam Tanaman Obat
Fitofarmaka Serta Macam Macam Tanaman Obat |
Macam Macam Tanaman Obat - Tanaman apa sajakah yang bisa diambil buahnya sebagai bahan baku obat?
- Tanaman yang dimanfaatkan buahnya untuk bahan ramuan tradisional sangat beragam.
- contohnya, jeruk nipis dan belimbing wuluh untuk menyembuhkan batuk dan mencairkan dahak,
- mengkudu untuk menurunkan tekanan darah tinggi,
- pare untuk meningkatkan nafsu makan,
- pepaya untuk mengobati sakit maag,
- buah pinang untuk mengatasi keputihan,
- dan masih banyak lagi jenis buah lainnya.
Lantas, apa sajakah tanaman yang akarnya diambil sebagai bahan ramuan obat?
- Banyak sekali tanaman yang dapat diambil akar atau umbinya untuk bahan obat.
- Contoh yang populer adalah jahe (Zingiber officinale). Manfaat jahe sangat banyak, antara lain untuk mengobati batuk, peluruh dahak, peluruh keringat, peluruh haid, mengobati sakit rematik, dan penambah nafsu makan.
- Contoh lainnya adalah temu hitam yang berguna untuk menambah nafsu makan;
- lengkuas untuk mengobati panu, kadas, dan biduran;
- kunyit untuk menyembuhkan diare;
- dan akar alang-alang untuk meyembuhkan kanker.
Apakah tanaman obat
memerlukan perawatan khusus?
- Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak perlu perawatan khusus karena hanya dipakai untuk kebutuhan sendiri. Tanaman cukup disiram dan tanahnya digemburkan sehingga tumbuh subur. Prinsipnya tidak berbeda dengan merawat tanaman lain. Namun, jika tanaman -tanaman tersebut diusahakan secara komersial harus diperhitungkan dengan cennat perawatannya, termasuk pemupukan serta pengendahan hama dan penyakit.
Faktor apa sajakah
dalam membuat ramuan tradisional yang perlu diperhatikan adalah dalam bentuk apakah ramuan tradisional tersebut biasanya disajikan?
- Dalam Mengkonsumsi obat tradisional perlu yang perlu di perhatikan antara lain
- faktor dosis,
- umur penderita,
- dan berat badan pederita.
- Obat tradisional sebaiknya dikonsumsi, dalam jumlah tepat.
Ketika menentukan dosis ramuan herbal untuk dikonsumsi, perhatikan faktor umur,
terutama anak-anak.
Beberapa dosis atau takaran dosis atau takaran obat tradisional yang bisa diberikan kepada anak-anak sebagai berikut.
- Usia 12 tahun sampai dewasa, satu dosis.
- Usia enam tahun keatas, tiga perempat dari dosis yang di anjurkan.
- Usia di bawah enam tahun, setengah dari dosis yang dianjurkan.
- Usia kurang dari satu tahun, seperempat dari dosis yang dianjurkan.
- Selain faktor umur, berat badan penderita juga harus diperhitungkan.
Jika dalam penanganan kasus tetentu pada anak yang berusia 10 tahun bisa memiliki berat badan yang lebih berat dibandingkan dengan orang dewasa. Karena itu, dosis yang diberikan harus sama dengan dosis orang dewasa atau paling tidak sedikit di bawahnya.