Figur Wayang Harjuna Sasrabahu
Bentuk wayang kulit Arjuna Sasrabahu buatan Kaligesing Purworejo,
Koleksi Tembi Rumah Budaya. (foto: Sartono)
Harjuna Sasrabahu
Harjuna Sasrabahu adalah raja di Negara Maespati menggantikan Prabu Kartawirya orang tuanya. Waktu remaja ia bernama Harjuna Wijaya atau Wingsatibahu yang artinya berbahu seribu. Harjuna Sasrabahu adalah raja titisan Dewa Wisnu yang sangar sakti mandraguna. Jika marah ia berubah wujud menjadi raksasa sebesar gunung yang sangat mengerikan. Patihnya yang bernama Patih Suwanda alias Sumantri pernah mencobai Harjuna Sasrabahu. Namun Sumantri dengan mudah dapat dikalahkan.
Harjuna Sasrabahu mempunyai tiga orang isteri yaitu, Dewi Citralangeni dari kerajaan Tanjungpura, Dewi Srinadi anak Begawan Jumanten dari pertapaan Giriretno dan Dewi Citrawati dari Kerajaan Magada. Di antara ketiga istrinya Dewi Citrawatilah putri yang paling cantik, karena ia merupakan titisan Dewi Sri. Oleh karenan Dewi Citrawati diangkat menjadi permaisuri raja.
Sang Dewi Citrawati sangat dimanja oleh Harjuna Sasrabahu. Segala keinginannya selalu dipenuhni. Salah satu keinginan Dewi Citrawati yang sungguh merepotkan yaitu memohon kepada raja untuk memindahkan taman Sriwedari yang elok indah.
Pernah pada suatu ketika Dewi Citrawati kepengin berenang di sungai. Prabu Harjuna Sasrabahu menuruti keinginan Dewi Citrawati dengan membendung sungai, sehingga air sungai meluap sampai di perkemahan Dasamuka, yang waktu itu sedang mempersiapkan diri menyerang Maespati. Maka akhirnya Negara Maespati diserbu oleh Dasamuka Raja Alengka, dan terjadilah peperangan. Walaupun Dasamuka dapat dikalahkan oleh Harjuna Sasrabahu, ia telah berhasil membunuh Patih Suwanda. Dengan gugurnya Sumantri Harjuna Sasrabahu mengangkat patih yang baru yang bernama Bambang Kartanadi.
Pada suatu hari Prabu Harjuna Sasrabahu membunuh seorang petapa yaitu Resi Jamadagni yang sedang menuntut keadilan karena ternaknya dibunuh oleh prajurit Harjuna Sasrabahu. Tetapi pengaduan tersebut malahan membuat Prabu Harjuna Sasrabahu marah dan membunuh Resi Jamadagni. Tindakan Harjuna Sasrabahu yang ceroboh tersebut menyebabkan Batara Wisnu tidak lagi mau menitis kepada Harjuna Sasrabahu. Semenjak Batara Wisnu meninggalkan dirinya, Harjuna Sasrabahu berkurang kesaktiannya. Maka ketika Rama Parasu datang menuntut kematian Jamadagni orang tuanya, Prabu Harjuna Sasrabahu kuwalahan menghadapinya. Bahkan akhirnya Harjuna Sasrabahu mati di tangan Rama Parasu. Bahkan tidak hanya Prabu Harjuna Sasrabahu, semua ksatria Maespati dibunuh Rama Parasu, hingga wangsa Harjuna Sasrabahu surud.
herjaka HS